Sumur Resapan
Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kesehatan maupun sosial. Kuantitas dan kualitas air sekarang ini telah mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa masalah yang meliputi pencemaran air, penggundulan hutan, banjir, terganggunya fungsi resapan, berubahnya fungsi tangkapan air, dan distribusi air yang tidak merata menunjukkan perlu langkah yang strategis dalam pengelolaan sumber daya air.
Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Karena itu jika kebutuhan air tersebut belum tercukupi maka dapat memberikan dampak yang besar terhadap kesehatan maupun sosial. Kuantitas dan kualitas air sekarang ini telah mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa masalah yang meliputi pencemaran air, penggundulan hutan, banjir, terganggunya fungsi resapan, berubahnya fungsi tangkapan air, dan distribusi air yang tidak merata menunjukkan perlu langkah yang strategis dalam pengelolaan sumber daya air.
untuk itu perlu dilakukan upaya dalam pelestarian sumber daya air yaitu agar air memperoleh kesempatan meresap ke dalam tanah. Salah satu langkah yang digunakan untuk mengelola air tersebut yaitu sumur resapan. Sumur resapan adalah sistem resapan buatan yang berfungsi sebagai penampungan air hujan, dapat berupa sumur, parit, alur taman resapan.
kegiatan pembangunan sumur resapan dalam rangka merupakan salah satu kegiatan konservasi air sebagai upaya untuk meningkatkan volume air tanah di daerah lereng dan upaya penanggulangan dampak bencana alam kekeringan.
Mengenai
air, kota-kota besar di Indonesia telah mengalami dua hal berlawanan, misalnya
; di permukaan tanah, banjir bisa mencapai atap rumah seperti yang terjadi
belakangan ini, sementara di bawah tanah, permukaan air tanah (water table) di
kota-kota besar terus mengalami penurunan. Untuk mencegahnya dan sekaligus
dapat menjaga cadangan air, maka dibuatnya sumur resapan air hujan. Meskipun
tidak seluruh masalah dapat diatasi, namun sumur resapan ini secara teoritis
akan banyak membantu meringankan kedua masalah tersebut sekaligus.
Bagaimana
sebenarnya sumur resapan itu bekerja? Air hujan yang jatuh ke halaman kita
setidaknya 85 persen harus bias diserap oleh halaman tersebut agar tidak
meluapkan banjir. Halaman rumah kita secara alamiah bias menyerap curahan air
hujanyang jatuh, termasuk dari atap rumah, yang mengalir melalui talang. Di
sini sumur resapan akan mengurangi sumbangan bencana banjir dengan mengurangi
sumbangan run off air hujan.
Dibawah
tanah, resapan ini akan masuk merembes lapisan tanah yang disebut sebagai
lapisan tidak jenuh, dimana tanah (dari berbagai jenis) masih bias menyerap
air, kemudian masuk menembus permukaan tanah (water table) di mana dibawahnya
terdapat air tanah (ground water) yang terperangkap di lapisan tanah yang
jenuh. Air tanah inilah yang sebenarnya kita konsumsi.
Masuknya
air hujan melalui peresapan inilah yang menjaga cadangan air tanah agar tetap
bisa dicapai dengan mudah. Ii karena permukaan air tanah memang bisa berubah-ubah,
tergantung dari suplai dan eksploitasinya. Dengan teralirkan ke dalam sumur
resapan, air hujan yang jatuh di areal rumah kita tidak terbuang percuma ke
selokan lalu mengalir ke sungai
Bagaimana
sebaiknya Sumur Resapan di Pekarangan Rumah Kita Dibuat? Satandar Nasional
Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk
Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi
sebuah sumur resapan yaitu :
1.
Sumur
resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam
atau labil.
2.
Sumur
resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank
(minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari
fondasi bangunan.
3.
Penggalian
sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah
permukaan air tanah. Kedalaman
muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.
4.
Struktur
tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih
besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm akan
teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :
o Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per
jam.
o Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus),
yaitu 3,6-36 cm per jam.
o Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu
lebih besar dari 36 cm per jam.
Spesifikasi Sumur Resapan
Sumur resapan dapat dibuat oleh
tukang pembuat sumur gali berpengalaman dengan memperhatikan persyaratan teknis
tersebut dan spesifikasi sebagai berikut :
1. Penutup
Sumur
Untuk penutup sumur dapat
dipilih beragam bahan diantaranya :
o
Pelat
beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian
pasir, dan tiga bagian kerikil.
o
Pelat
beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama,
berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,
o
Ferocement
(setebal 10 cm).
2. Dinding
sumur bagian atas dan bawah
Untuk dinding sumur dapat
digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan batu bata
merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester dan di
aci semen.
3. Pengisi Sumur
Pengisi sumur dapat berupa batu
pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang.
Pecahan batu tersebut disusun berongga.
4. Saluran air hujan
Dapat digunakan pipa PVC
berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan pipa beton setengah
lingkaran berdiameter 200 mm.
Satu hal yang penting, setelah
sumur resapan dibuat, jangan lupakan perawatannya. Cukup dengan memeriksa sumur
resapan setiap menjelang musim hujan atau, paling tidak, tiga tahun sekali.
Nah, sederhana bukan? Dengan
membuat sumur resapan di pekarangan masing-masing, kita bias mencegah banjir
sekaligus menjaga cadangan air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar